Apa itu Ta'aruf?

Secara bahasa ta'aruf bisa bermakna ‘berkenalan’ atau ‘saling mengenal’. Asalnya berasal dari akar kata ta’aarafa..

Adab Mencari Ilmu

Ilmu yang wajib dicari ada 3 macam, sesuai hadits عَنْ ‏ ‏عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ ‏ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ‏ ‏صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‏ ‏قَالَ ‏ ‏الْعِلْمُ ثَلَاثَةٌ وَمَا سِوَى ذَلِكَ فَهُوَ ‏ ‏فَضْلٌ ‏ ‏آيَةٌ مُحْكَمَةٌ ‏ ‏أَوْ ‏ ‏سُنَّةٌ ‏ ‏قَائِمَةٌ أَوْ ‏ ‏فَرِيضَةٌ ‏ ‏عَادِلَةٌ ۞ رواه أبى داود كتاب الفرائض Sesunguhnya Rasulullah SAW bersabsa : “Ilmu itu ada tiga, selain tiga itu adalah lebihan ( boleh dicari boleh tidak , dicari lebih utama), yaitu: Ayat yang menghukumi (al Qur’an); Sunnah yang tegak (Al hadist/ sunnah Nabi); Ilmu bagi waris yang adil”

15 Langkah Efektif Untuk Menghafal Al Qur'an

”Sesuatu yang paling berhak dihafal adalah Al Qur’an, karena Al Qur’an adalah Firman Allah, pedoman hidup umat Islam, sumber dari segala sumber hukum, dan bacaan yang paling sering dulang-ulang oleh manusia

Resensi Novel Negeri 5 Menara

Novel yang satu ini bisa dikatakan novel religious kontemporer bertemakan pendidikan yang paling laris dicari pembaca. Novel Negeri 5 Merupakan rangkaian pertama dari trilogy karya A. Fuadi

Ibnu Batutah

DIANGGAP SEBAGAI PELOPOR PENJELAJAH ABAD 14 YANG BELUM TERTANDINGI. SEKALIPUN ADA MARCOPOLO YANG JUGA MELAKUKAN PENJELAJAHAN DUNIA, NAMUN MASIH TIDAK SEBANDING DENGAN IBNU BATUTAH!

Jumat, 28 Februari 2014

Pernyataan Para Tokoh Non Muslim Terhadap Kebenaran Al Qur’an


 1. Harry Gaylord Dormandalam buku “Towards Understanding lslam”, New York, 1948, p.3, berkata: “Kitab Qur’an ini adalah benar-benar sabda Tuhan yang didiktekan oleh Jibril, sempurna setiap hurufnya, dan merupakan suatu mukjizat yang tetap aktual hingga kini, untuk membuktikan kebenarannya dan kebenaran Muhammad.”
2. Prof. H. A. R. Gibb dalam buku “Mohammadanism”, London, 1953, p. 33, berkata sebagai berikut: “Nah, jika memang Qur’an itu hasil karyanya sendiri, maka orang lain dapat menandinginya. Cobalah mereka mengarang sebuah ungkapan seperti itu. Kalau sampai mereka tidak sanggup dan boleh dikatakan mereka pasti tidak mampu, maka sewajarnyalah mereka menerima Qur’an sebagai bukti yang kuat tentang mukjizat.”
3. Sir William Muir dalam buku “The Life of Mohamet”, London, 1907; p. VII berkata sebagai berikut: “Qur’an adalah karya dasar Agama Islam. Kekuasaannya mutlak dalam segala hal, etika dan ilmu pengetahuan�”
4. DR. John William Draper dalam buku “A History of the intelectual Development in Europe”, London, 1875, jilid 1 , p. 343-344, berkata: “Qur’an mengandung sugesti-sugesti dan proses moral yang cemerlang yang sangat berlimpah-limpah; susunannya demikian fragmenter, sehingga kita tidak dapat membuka satu lembaran tanpa menemukan ungkapan-ungkapan yang harus diterima olehsekalian orang. Susunan fragmenter ini, mengemukakan teks-teks, moto dan peraturan- peraturan yang sempurna sendirinya, sesuai bagi setiap orang untuk setiap peristiwa dalam hidup.”
5. DR. J. Shiddily dalam buku “The Lord Jesus in the Qur’an”, p. 111 , berkata: “Qur’an adalah Bible kaum Muslimin dan lebih dimuliakan dari kitab suci yang manapun, lebih dari kitab Perjanjian Lama dan kitab perjanjian Baru.”
6. Laura Vaccia Vaglieri dalam buku “Apologie de I’Islamism, p. 57 berkata: “Dalam keseluruhannya kita dapati dalam kitab ini, suatu koleksi tentang kebijaksanaan yang dapat diperoleh oleh orang-orang yang paling cerdas, filosof-filosof yang terbesar dan ahli-ahli politik yang paling cakap… Tetapi ada bukti lain tentang sifat Ilahi dalam Qur’an, adalah suatu kenyataan bahwa Qur’an itu tetap utuh melintasi masa-masa sejak turunnya wahyu itu hingga pada masa kini…Kitab ini dibaca berulang-ulang oleh orang yang beriman dengan tiada jemu-jemunya. Keistimewaannya pula, Qur’an senantiasa dipelajari/dibaca oleh anak-anak sejak sekolah tingkat dasar hingga tingkat Profesor. “
“Sebaliknya malah karena diulang- ulang ia makin dicintai sehari demi sehari. Qur’an membangkitkan timbulnya perasaan penghormatan dan respek yang mendalam, pada diri orang yang membaca dan mendengarkannya…. Oleh karena itu bukan dengan jalan paksaan atau dengan senjata, tidak pula dengan tekanan mubaligh-mubaligh yang menyebabkan penyiaran Isiam besar dan cepat, tetapi oleh kenyataan bahwa kitab ini, yang diperkenalkan kaum Muslimin kepada orang-orang yang ditaklukkan dengan kebebasan untuk menerima atau menolaknya adalah kitab Tuhan. Kata yang benar, mukjizat terbesar yang dapat diperlihatkan Muhammad kepada orang yang ragu dan kepada orang yang tetap berkeras kepala.”
7. Prof. A. J. Amberry , dalam buku “De Kracht van den Islam”, hlm. 38, berkata: “Qur’an ditulis dengan gaya tak menentu dan tidak teratur, yang menunjukkan bahwa penulisnya di atas segala hukum-hukum pengarang manusia.”
8. G. Margoliouth dalam buku “Introduction to the Koran” (kata pendahuluan untuk buku J. M. H. Rodwell), London, 1918, berkata: “Diakui bahwa Our’an itu mempunyai kedudukan yang penting diantara kitab-kitab Agama di dunia. Walau kitab ini merupakan yang terakhir dari kitab-kitab yang termasuk dalam kesusasteraan ini, ia tidak kalah dari yang mana pun dalam effeknya yang mengagumkan, yang telah ditimbulkannya terhadap sejumlah besar manusia yang telah menciptakan suatu phase kemajuan manusia dan satu tipe karakter yang segar.”
9. George Sale dalam buku “Joseph Charles Mardrus-Premilinary Discourse”, berkata: “Di seluruh dunia diakui bahwa Qur’an tertulis dalam bahasa Arab dengan gaya yang paling tinggi, paling murni….diakui sebagai standard bahasa Arab… dan tak dapat ditiru oleh pena manusia… Oleh karena itu diakui sebagai mukjizat yang besar, lebih besar daripada membangkitkan orang mati, dan itu saja sudah cukup untuk meyakinkan dunia bahwa kitab itu berasal dari Tuhan.”
10. E. Denisen Ross dari “Introduction to the Koran-George Sale”, p. 5, berkata: “Qur’an memegang peranan yang lebih besar terhadap kaum Muslimin daripada peranan Bible dalam agama Kristen. Ia bukan saja merupakan sebuah kitab suci dari kepercayaan mereka, tetapi juga merupakan text book dari upacara agamanya dan prinsip-prinsip hukum kemasyarakatan…..Sungguh sebuah kitab seperti ini patut dibaca secara meluas di Barat, terutama di masa-masa ini, di mana ruang dan waktu hampir telah dipunahkan oleh penemuan-penemuan modern.”
11. James A. Michener dalam “Islam the Misunderstood Religion Readers Digest”, Mei 1955, berkata sebagai berikut: “Berita Qur’an inilah yang mengusir patung-patung dewa, dan memberikan ilham kepada manusia untuk merevolusikan hidup dan bangsa mereka…. Kombinasi antara persembahan kepada Satu Tuhan ditambah dengan perintah prakteknya yang membuat Qur’an menjadi khas. Bangsa yang beragama di Timur yakin bahwa negara mereka hanya akan diperintah dengan baik apabila hukum-hukumnya sejalan dengan Qur’an.
12. W.E. Hocking dalam “Spirit of World Politics New York 32″, p. 461 , berkata: “…saya merasa benar dalam penegasan saya, bahwa Qur’an berisi amat banyak prinsip-prinsip yang diperlukan untuk pertumbuhannya sendiri. Sesungguhnya dapat dikatakan bahwa hingga pertengahan abad ke-13, Islamlah pembawa segala apa yang tumbuh yang dapat dibanggakan oleh dunia Barat.”
13. Napoleon Bonaparte 
a. Dari “Stanislas Cuyard-Ency des Sciences Religioses”, Paris, 1880, jilid IX, p. 501 berkata sebagai berikut: ” Selama abad-abad pertengahan, sejarah Islam peradaban sepenuhnya. Berkat keuletan kaum Musliminlah maka ilmu pengetahuan dan falsafah Yunani tertolong dari kebinasaan, dan kemudian datang membangunkan dunia Barat serta membangkitkan gerakan intelektual sampai pada pembaruan Bacon. Dalam abad ke-7 dunia lama itu sedang dalam sakaratulmauit. Muharnmad memberi kepada mereka sebuah Qur’an yang rnerupakan titik tolak ke arah dunia baru.”
b. Dari buku “Bonaparte et I’Islarn oleh Cherlifs, Paris, p. 105, berkata sebagai berikut: “I hope the time is not far off when I shall be able to unite all the wise and educated men of all the countries and establish a uniform regime based on the prinsiples of the Qur’an wich alone can lead men to happiness.
Artinya:
Saya meramalkan bahwa tidak lama lagi akan dapat dipersatukan semua manusia yang berakal dan berpendidikan tinggi untuk memajukan satu kesatuan kekuasaan yang berdasarkan prinsip-prinsip ajaran Islam, karena hanyalah Qur’an itu satu-satunya kebenaran yang mampu memimpin manusia kepada kebahagiaan.*
*) Sumber terutama dari M. Hashem, “Kekaguman Dunia terhadap Islam”, cetakan pertama, Bandung,

RACUN BAGI PENUNTUT ILMU

(1). HASAD, IRI, DENGKI

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengatakan: “Para ulama menyimpulkan bahwa tidak ada jiwa yang terbebas dari hasad, namun orang yang mulia berusaha menghilangkannya, sedangkan orang yang buruk akhlak akan menampakkannya.”

Para ulama menyimpulkan bahwa sekedar membenci kenikmatan yang ada pada diri orang lain sudah dinamakan hasad. Apalagi bila mengharapkan kenikmatan tersebut hilang darinya, maka ini lebih parah lagi.

Berikut beberapa tanda orang hasad dan beberapa obat penawarnya.

Senin, 24 Februari 2014

Mukena dan Kerudung Transparan

Jaman sekarang, mukena itu bermacam-macam modelnya. Mulai dari mukena terusan, mukena atasan-bawahan, mukena tanpa penutup kepala dst. Namun kali ini kita akan condong tentang fenomena kerudung dan mukena berbagai warna dan berkain tipis yang bsa dibilang lagi ngetrend saat ini.

Menutup aurat harus dilakukan sampai warna kulitnya tertutup. Seseorang tidak bisa dikatakan melakukan "satru al-'aurat' (menutup aurat) jika auratnya sekedar ditutup dengan kain atau sesuatu yang tipis hingga warna kulitnya masih tampak kelihatan. Dalil yang menunjukkan ketentuan ini adalah sebuah hadits yabg diriwayatkan dari 'Aisyah ra, bahwasanya Asma' binti Abubakar telah masuk ke ruangan Nabi SAW dengan pakaian tipis /transparan, lalu Rasullullah SAW. berpaling seraya bersabda, "Wahai Asma sesungguhnya seorang wanita itu apabila telah baligh (haidl) tidak pantas baginya untuk menampakkan tubuhnya kecuali ini dan ini"

Jika pembaca mempunyai mukena atau kerudung(paris) warna-warni yg yang saya maksud itu, boleh sekarang di ambil.

 Untuk mukena coba dipakai dan untuk kerudung juga dipakai (dalemannya jga dipakek gpp asal jgn ninja. itu nanti lain cerita). 

Mukena :
  • Coba perhatikan tangan sobat yg hanya tertutup kain mukena tersebut. Bukankah warna kulit sobat tidak tertutup secara sempurna sampai tidak kelihatan warna kulitnya?
  •  Bagi yang mukenanya berwarna gelap mungkin warna kulit tidak terlalu kelihatan, tapi coba angkat tangan yg tertutup kain mukena tersebut ke arah lampu atau cahaya lain. Bukankah lekuk tangan juga kelihatan dan Rasullullah juga memerintahkan menutup aurat juga dengan syarat lekuk tubuhnya tidak kelihatan. 
  • Untuk perempuan berjilbab, karena memakai baju lengan panjang, celana/rok panjang mungkin tidak kelihatan warna kulitnya. Tapi bagaimana dengan kaki? mungkin bisa disiasati dengan memakai kaus kaki khusus untuk shalat. Tapi bagaimana dengan pungggung tangan? 


Kerudung :
  • Ambilah cermin. Berposisilah di depan cermin dengan pencahayaan ruangan terang, lihat apa yang terjadi dengan leher sobat? bukankah tidak tertutup dengan sempurna sampai lekuk-lekuknya tidak kelihatan? Hal ini sering terjadi saat pemakaian di luar saat siang hari.
  • Sekarang dengan posisi menyamping/membelakangi (minta tolong aja sama temen atau keluarga untuk melihatnya. hehe). Bagi yang berambut panjang bukankah rambutnya yg berada di dalam kain itu masih terlihat? Hal ini sering terjadi saat pemakaian di luar saat siang hari.
  • O iya, kebanyakan yg pakai kerudung ini juga biasanya kedua ujung kerudung yg ada di depan disibakkan ke pundak sehingga dadapun tidak terjuluri kain kerudung, itu tidak boleh. 
  • Catatan : Klo sobat takut kerudung2 itu akan mubadzir setelah sobat tahu pernyataan-pernyataan di atas. Mungkin sobat bisa mensiasatinya dengan memakai dalaman kerudung yang biasa disebut ninja(yang sampai menutupi leher) agar leher dan rambut tidak terlihat. Jangan lupa ujungnya jangan disibakkan.
Mohon maaf jika banyak kesalahan dalam bacaan di atas, dalam segi penulisan, bahasa maupun pernyataan-pernyataannya dsb. Mohon maaaaaaaaaf sebanyak banyaknya. 
Terima kasih........

Sabtu, 15 Februari 2014

Ketika Menguap Tidak Menahannya

Banyak dari kita mungkin sering menguap saat sholat. Entah karena pikiran kita melayang entah kemana atau penyebab yang lainnya. Yang jelas, menguap bisa jadi datang dari gangguan setan yang agar kita tidak khusyuk saat shalat. Semoga kita semua bisa melawannya.

Ok, kembali ke permasalahan. Mungkin sobat udah tau klo nguap itu harus ditahan atau ditutup pakai tangan agar setan tidak masuk. Sesuai dengan sabda Rasullullah yg berarti :

"Apabila salah seorang dari kalian menguap hendaklah menahan semampunya. Sebab setan akan masuk."

Nah bagaimana kalau kita menguapnya saat sedang sholat? Ini dia jawabannya.

Rasullullah bersabda, yg berarti :

"Apabila salah seorang dari kalian menguap ketika shalat hendaklah meletakkan tangannya pada mulutnya. Sebab setan akan masuk bersamaan ketika ia menguap."

Jadi misal kita menguap saat shalat, hendahlah menutupnya dengan tangan. Tapi inget sob, klo nguap jangan menutupnya dengan dibuat main-mainan yg suraranya seperti ini : huah hah hah hah hah, yg timbul karena tangan seperti menepuk-nepuk mulut gitu. Lagian itu nanti kan akan menghasilkan lebih dari gerakan tiga kali berturut-urut yg akan menyebabkan batalnya shalat.

Sekian ya fren, semoga kita semua dapat mengamalkannya sebaik mungkin. Atas kesalahan penulisan, bahasa, ilmu dll. mohon dimaafkan dan diluruskan jika ada yg melenceng.
 Termakasih....


Rabu, 12 Februari 2014

Shalat di Waktu-Waktu terlarang


  • Amru bin Abasah berkata, "Wahai Nabi Allah, beritahukan kepadaku tentang shalat." Beliau bersabda,"Kerjakanlah shalat Subuh, kemudian berhentilah shalat hingga terbitnya matahari dan mulai naik, karena matahari terbit diantara dua tanduk setan, dan ketika itu oarang-orang kafir bersujud padanya. Kemudian shalatlah, karena shalat waktu itu diperbolehkan hingga bayangan anak panah mengecil (bayangan sesuatu persis di bawah bendanya, saat matahari di pertengahan,--penerj.), lalu janganlah kamu shalat, karena waktu itu neraka Jahannam sedang dinyalakan. Lalu apabila bayangan telah terlihat, maka shalatlah karena shalat pada waktu itu diperbolehkan hingga kamu shalat Ashar. Kemudian janganlah kamu shalat hingga waktu maghrib tiba, karena matahari tenggelam di antara dua tanduk setan dan ketika itu orang-orang kafir bersujud kepadanya." Diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim. 



  • 'Uqbah bin Amir Radhiallahu anhu berkata, "Ada tiga waktu yang Rasullulloh SWT melarang kami shalat padanya, dan menguburkan orang mati, yaitu ketika terbitnya matahari pada waktu pagi sampai meninggi, dan ketika tengah hari (hampir waktu Zhuhur), serta ketika matahari condong ke arah barat sampai tenggelam."


Namun dengan pernyataaan di atas, bukan berarti kita dilarang sholat wajib jika kita tidak melakukannya di awal waktu. Shalat tersebut tetap dalam hukum wajib dilaksanakan namun setelah shalat Zhuhur dan Ashar tidak ada shalat sunah bakdiahnya. 

Imam Asy-Syaikani mengatakan, "Para ulama berbeda pendapat tentang shalat sunnah yang memiliki sebab, seperti shalat Tahiyyatul masjid, sujud tilawah, sujud syukur, shalat 'Id, shalat gerhana, shalat jenazah, dan mengqadha' shalat yang terlewat. Madzhab Syafi'i dan sekelompok ulama memperbolehkan semua  shalat seperti itu, tanpa dimakruhkan. Adapun Madzhab Abu Hanifah dan lainnya itu termasuk dalam larangan shalat menurut keumuman hadits."